Denpasar (ANTARA News) - Tradisi "ngejot" bagi umat Muslim di Bali menjelang  Idul Fitri hingga kini masih lestari, khususnya komunitas yang bermukim di daerah pedesaan, sekaligus cermin kerukunan antarumat beragama.

"Umat Muslim yang tinggal di kota dulu menjelang Lebaran juga ngejot, yakni memberikan menu makanan kepada sahabat dan warga lintas agama yang tinggal di sekitarnya," kata Drs Haji Mulyono, seorang tokoh Islam di Bali, Minggu.

Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Bali itu menilai, tradisi ngejot bagi umat Muslim di perkotaan itu lambat laun hilang, meskipun sebagian kecil masih memegang teguh tradisi tersebut.