Pages

Wednesday, March 31, 2010

Nasa Berhasil Di Kutub Utara Planet Mars

PASADENA, SENIN – Wahana ruang angkasa Phoenix milik NASA telah berhasil menembus atmosfer Mars dan mendarat dengan selamat di wilayah kutub utara planet merah itu. Pendaratan Senin pagi (26/5) merupakan awal ekspedisi selama 90 hari di mana wahana akan menggali lapisan es Mars guna mencari unsur-unsur pendukung kehidupan.

Teriakan dan tepuk tangan membahana di pusat pengendali misi Laboratorium Propulsi Jet NASA saat sinyal pendaratan di Phoenix Mars Lander menyala setelah wahana memasuki atmosfer. Detik-detik ini adalah masa kritis misi sehingga saat pendaratan berhasil, para peneliti langsung berpelukan dan bersalaman.
“Dalam bayangan saya, pendaratan tidak akan semulus ini,” ujar manajer proyek Barry Goldstein. “Ia langsung menuju sasaran,” ujarnya penuh senyum.

Phoenix memasuki atmosfer Mars dengan kecepatan lebih dari 12.000 mil per jam setelah melakukan perjalanan 10 bulan sejauh 675 juta kilometer di ruang angkasa.
Wahana melakukan tarian elok di langit Mars, antara lain menukik, lalu mengembangkan parasutnya, membuka perisai penahan panas, dan menyalakan pendorong (thruster) untuk memperlambat laju sehingga ia mendarat dengan kecepatan turun hanya 8 kilometer per jam.
Pendaratan ini adalah soft landing pertama yang sukses setelah wahana kembar Viking menyentuh planet merah tahun 1976. Sementara dua rover kembar NASA yang mendarat di Mars empat tahun lalu melakukan pendaratan dengan parasut dan bantalan udara agar bisa memantul di permukaan planet, bukan menggunakan thruster atau pendorong.
Sasaran pendaratan Phoenix adalah sebuah lembah dangkal selebar 48 kilometer di lintang utara planet, serupa dengan lokasi Greenland atau Alaska di Bumi. Titik itu dipilih karena foto-foto ruang angkasa memperlihatkan adanya air beku tersimpan dekat dengan permukaannya.
Seperti wisatawan yang datang ke negara lain, awalnya wahana akan melihat-lihat situasi pada minggu pertama di Mars. Ia akan terhubung dengan Bumi melalui tiga wahana lain yang mengorbit Mars.
Phoenix adalah wahana yang dilengkapi lengan robotik sepanjang 2,5 meter yang bisa dipakai menggali parit untuk mencari lapisan es yang diduga terkubur beberapa inci dari permukaan planet. Ia kemudian akan menganalisa es dan tanah untuk mencari senyawa-senyawa organik yang merupakan unsur-unsur pembentuk kehidupan.
Wahana juga akan mempelajari apakah es itu pernah mencair dalam suatu masa ketika planet Mars memiliki suhu yang lebih hangat dibanding suhu membekukan saat ini.
Namun para peneliti tidak terlalu berharap menemukan air dalam keadaan cair di lokasi pendaratan Phoenix karena suhu di sana terlalu dingin. Tapi mereka yakin bila memang ada unsur-unsur pembentuk kehidupan di sana, unsur-unsur itu pasti bisa ditemukan di es.
Meski begitu, Phoenix tidak bisa mendeteksi sinyal-sinyal kehidupan yang mungkin ada atau pernah ada. Sebelumnya NASA pernah mencari sinyal-sinyal kimia pembentuk kehidupan dalam misi Viking. Namun robot-robot pendarat itu tidak menemukan bukti yang kuat.
Phoenix sendiri dinamai berdasar burung mistis yang lahir kembali dari debunya. Ia “dibangun” dari pengalaman NASA mendaratkan wahana di Mars, yakni Mars Polar Lander yang menghunjam permukaan planet tahun 1999 karena terlalu dini mematikan mesin.


TUCSON, SENIN – Robot wahana antariksa Phoenix Mars Lander (PML) untuk pertama kalinya berhasil dioperasikan dan meninggalkan  jejak kaki di tanah Planet Mars. Lengan robotik wahana PML berhasil diuji coba tepat sepekan setelah wahana PML mendarat di Planet Merah tersebut.

Wahana PML yang juga merupakan lab lengan robotik akan segera mengumpulkan sampel tanah dan es serta mengadakan penelitian terhadap sampel tersebut. “Sentuhan pertama ke tanah Mars memungkinkan kami untuk menggunakan lengan robotik secara akurat,” kata David Spencer, manajer misi eksplorasi Phoenix di  Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
“Hal itu menunjukkan prospek yang menjanjikan bagi penelitian di masa mendatang,” tambah David Spencer.  Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) berhasil menangkap gambar yang jelas tentang keberadaan es di lokasi pendaratan PML.
Misi utama NASA dari kehadiran PML di Mars adalah untuk mengkaji keberadaan es sebagai bukti senyawa organik yang merupakan unsur kimiawi pembentuk kehidupan di Planet Merah tersebut. Riset selama 3 bulan yang dipimpin oleh The University of Arizona di Tucson  ini dijalankan oleh Jet Propulsion Laboratory milik NASA.

0 komentar:

Post a Comment